Awan Kelabu
Karennaura Abigael Ariefianto 9B/18
Sudah 5 tahun semenjak aku bersahabat dengan seorang
lelaki, lelaki yang selalu menemani dan mewarnai setiap hari hari ku. Aku
bertemu dia saat awal dia masuk ke sekolah ku sebagai murid baru. “ Anak anak
perkenal kan dia murid baru di sekolah kita, dan akan menemani kita selama
tahun ajaran ini. Silahkan perkenalkan namamu “. “ Perkenalkan nama saya Deren,
murid pindahan dari Jakarta “ yaa, namanyaa Deren, lelaki yg akan kukisahkan
disini. Setelah memperkenalkan diri, Ibu Susi wali kelas kami menyuruh dia
untuk duduk disebelahku.
“ Haii, nama mu siapa? “ sapa nya. “ Oh haii nama kuu
chloe “ balasku. “ Silahkan kerjakan buku paket hlm 39 sampai 42 “perintah Bu
Susi selaku wakel dan guru matematika kami. “ Lho kalian masih belajar bab ini?
Di sekolah lama kuu udah hampir selesai lho” tanya Deren terkejut. “ ah iyaa,
disini masih sampai bab inii. Kamu bisa taa? Akuu gapahamm tolong ajarin dong “
pinta ku. Dengan senang hati Deren membantu ku, walauu yaa aku ga paham paham
hehe. Hari demi hari berlalu kami makin lama makin dekat, seperti tidak ada
jarak diantara kami. Kami selalu menghabiskan waktu bersama, melewati susah
senang kehidupan sekolah bersama, ia selalu ada di sisi ku. Tanpa disadari ternyata aku
menaruh rasa kepadanya, aku mengaku aku menyukai nya bagaimana tidak? Diaa
sangat perhatian kepada ku dia sangat memedulikan ku dan selalu ada untukku. Namun
sayang nya, dia menyukai sahabat ku. “ CHLOEEEE “ teriak Deren di samping
telinga ku membangunkan ku dari lamunan ku, aku Kembali lagi di realita,
realita yg pahit. “ kamu lagi mikirin apasihh? Ngelamunn aja terus, ini lho
perhatiin aku nerangin materi katanya gabisa” sambung nya. “ iya iya, bawel
amat sih. Lagian aku kan bosenn masa iya kita belajar terus, udah 2 jam lho
Ren” ucapku memelas. “ baiklahh, cukup buat hari ini lagian udah hampir jam 3
sore. Aku ada urusan setelah ini” kata nya “ hm? Urusan apa? Tumben sekali kmu
ada urusan ren” tanya ku. “ ah itu, aku perlu menjeput Wyne dia meminta ku
untuk mengantarkan nya ke toko buku” jawabnya. Lagi lagi… wynee..wynee… kenapa
harus dia? Selalu dia, apa kelebihannya? Mengapa Deren bisa jatuh hati padanya?
Padahal dia baru mengenalnya beberapa bulan lalu, berbeda dengan ku yg sudah
bersahabat dengannya 5 tahun lebih. Seberuntung apa Wyne, sehingga dapat
memenangkan hatinya. Padahal aku yang selalu ada untuknya, bukan dia. Aku yang
selalu menemani nya dalam suka duka nya, bukan dia. Aku yg lebih mengenal nya,
dan lagi lagi bukan dia. “ wahh , ciee dehh jalan bareng Wyne lagi. Semangatt
yaa!! “ ucap ku kepadanya seraya tersenyum. “ MAKASII YAA CHLOEE, KMU SAHABAT
TERBAIKK YANG PERNAH KUKENALL. DADAHH CHLOEE!!” teriak nya sambil berlari
meninggalkan ku duduk sendirian.
“ sahabat terbaik? Hanya sahabat..? “ gumam
ku. “ tak bisakah hubungan kita lebih dari sahabat? “ ucap ku dalam hati sambil
menatap langit. Langit biru, salah satu kesukaan ku. Dia selalu mengingatkan
aku kepada Deren, dia selalu mengenakan kaos berwarna biru, warna kesukaannya
pun biru tak heran jika selalu memakai aksesoris atau barang berbau biru. Aku
jadi mengingat kenangan kami berdua, saat itu dia kehilangan pensil nya yg
bewarna biru. Sepanjang hari yg dia lakukan hanya cemberut, padahal aku sudah
menawari nya untuk memakai pensil ku tetapi dia bersih keras untuk hanya
memakai pensil kesayangan nya. Sudah sangat lama kami memutari ruangan hanya
untuk mencari sebuah pensil, pensil kesayangannya dan kalian tau dimanakah
pensil itu sebenarnya? Ternyata ada di sela sela sepatu nya.. hihi, lucuu kalo
mengingat kejadian itu, saat saat hanya ada kami berdua dan tidak ada yg lain.
Aku sangat merindukan tawa nya, pelukan hangat nya, dan wangi parfumnya yg
sangat candu sekarang sisalah bayang bayang itu semua, sekarang semua itu hanya
untuk Wyne.. Hanya untuk Wyne seseorang saja. Kini langit biru cerah yg
dilihatnya itu lambat laun berubah menjadi hitam, berhiasi bintang bintang jauh
tak terjangkau, seperti aku yang tak bisa menggapai mu.
0 Comments:
Posting Komentar